Sabtu, 17 Oktober 2020

Membangun Paradigma Kristiani Berdasar Etika Kristen

 MEMBANGUN PARADIGMA KRISTIANI BERDASAR ETIKA KRISTEN

Paradigma adalah suatu cara pandang seseorang terhadap diri sendiri dan lingkungannya yang memengaruhi cara berpikir maupun bersikap dan bertingkah laku. Etika Kristen adalah segala sesuatu tindakan yang secara moral baik dan itulah yang dikehendaki oleh Allah. Dasar etika Kristen ada di Perjanjian Lama yaitu Hukum Taurat (Keluaran 20:1-17) dan di Perjanjian  Baru  yaitu  Hukum Kasih (Matius 22:36-40).

Hukum Taurat ( Keluaran 20:1-17)

Tersusun dari ayat 1-2 yaitu pengantar dari 10 hukum taurat adalah kasih dan isi pada ayat 3-17. Hukum 1-4 berhubungan dengan Allah dan hukum 5-6 berhubungan dengan sesama.

Hukum pertama(3) “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku”,  artinya Allah hanya ingin agar di eksternal kita hanya dirinya yang paling utama, paling besar dan mulia. Hukum kedua(4-6)  kita perhatian kata "membuat", kata membuat ini lebih ke arah internal kita yang berasal dari diolah kerja atau karya kita. Artinya jangan ada yang kemudian kita jadikan ilah oleh kepandaian hasil kerja kita.  Hukum ketiga(7) ada kata "menyebut nama Tuhan Allah". Kita harus menggunakan nama Allah dengan baik untuk kemuliaan Tuhan, meminta pertolongan Tuhan, dan saat berdoa kepada Tuhan,  kita tidak boleh menggunakan nama Allah sebagai alat kita. Hukum keempat(8-11) "ingatlah dan kuduskanlah hari sabat".  Jadi, ingatlah dan kuduskanlah itu, supaya kita ingat jangan lupa beribadah hari Minggu ke gereja. Bukan hanya diingat tetapi dikuduskan, dikuduskan itu artinya diistimewakan, diperhatikan, dipisahkan dari yang lain-lain.

Hukum kelima(12) adalah "hormatilah ayahmu dan ibumu". Tuhan sangat menginginkan kita menghormati orang tua karena orang tua adalah wakil Allah di dunia, diberi oleh Allah untuk mendidik dan membesarkan kita. Orang tua juga bisa berupa orang tua yang tidak secara biologis yaitu setiap orang yang mengarahkan kita kepada Tuhan. Hukum keenam(13) "jangan membunuh". Jangan membunuh ini tidak hanya membunuh manusia tapi juga terkait dengan ekologi, pembunuhan karakter, maupun pembunuhan sosial. Tuhan menghendaki kita untuk membangun kehidupan yang baik di lingkungan kita. Hukum ketujuh(14) "jangan  berzinah".  Jangan berzinah ini selalu dikaitkan dengan konotasi seksual. Anjuran positifnya adalah Tuhan menghendaki kita untuk hidup kudus. Hukum kedelapan (15)"Jangan mencuri", hukum kesembilan(16) "Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu" dan hukum kesepuluh(17) "Jangan mengingini milik sesamamu". Ketiga hukum ini memiliki keterkaitan yaitu Tuhan menghendaki kita untuk hidup jujur, memiliki sikap menghargai diri sendiri, mengerti batasan milik sendiri dan milik orang lain.

Hukum Kasih (Matius 22:36-40)

Pada Hukum Kasih ini, Yesus telah merangkum kesepuluh hukum taurat beserta pengantarnya yaitu kasih dan telah menggenapi dalam diri-Nya melalui salib. Jadi hukum yang terutama dan yang pertama adalah mengasihi Tuhan, Allahmu dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budi kita. Dan hukum yang kedua adalah mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.

Sebagai umat Kristen, maka Etika Kristen harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari: dalam keluarga kita menghormati orang tua serta mengasihi seluruh anggota keluarga kita; dalam bergereja, kita taat beribadah dan melayani untuk kemuliaan Tuhan; dalam hidup pribadi, kita menngasihi diri kita dan menghargai milik kita; dalam bermasyarakat, kita menjalin hubungan yang baik dan menghargai orang lain, mengasihi sesame manusia; dalam kehidupan akademik, kita mengasihi dosen dan teman-teman kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membangun Paradigma Kristiani Berdasar Etika Kristen

  MEMBANGUN PARADIGMA KRISTIANI BERDASAR ETIKA KRISTEN Paradigma adalah suatu cara pandang seseorang terhadap diri sendiri dan lingkungannya...