Kamis, 10 September 2020

ESSAI PENTINGNYA BAHASA INDONESIA SEBAGAI IDENTITAS BANGSA

BAHASA INDONESIA MENJADI MATA KULIAH WAJIB DI PERGURUAN TINGGI INDONESIA

Oleh: Pak Suryadi Kurniawan

Bahasa merupakan cara kita untuk mengaktualisasikan wawasan yang ada di kepala kita di pikiran kita di dalam hati kita kepada orang lain agar mereka juga tahu apa yang kita ingin sampaikan dengan daya tangkap yang sama pada setiap orang. 

Ada perumpamaan tentang bahasa contohnya pada anak muda dalam kencan pertama. Pada pertemuan itu di dalam hati itu sangat bergelora dan juga di dalam kepala menggebu-gebu banyak yang ingin disampaikan, hal ini, hal itu, dan kata-kata mutiara lainnya tapi ternyata pada prakteknya itu nggak bisa ngomong. Ngomong itu hanya sebatas satu dua tiga empat lima kata yang itu pun tidak mewakili apa-apa. Dari segi personal, Anda tidak puas karena anda merasa bahwa apa yang ada dalam diri saya tidak dapat saya utarakan. Dan ini butuh kemampuan dan kebiasaan juga agar kita menjadi pribadi-pribadi yang antara isi kepala isi hati itu dapat kita sampaikan kepada orang lain dengan benar dan orang lain tidak menyalah artikan juga dengan apa yang kita sampaikan. Karena dalam kasus komunikasi ada juga kita merasa mampu untuk menyampaikan informasi kepada orang lain tapi ternyata orang lain ketika mendengar informasi itu merasa pesannya berbeda. Maksud yang ingin kita sampaikan dengan maksud yang diterima oleh orang lain berbeda. Yang salah siapa, bagi orang egois yang terlibat dalam praktek komunikasi dan dia ikut sering menyalahkan orang yang diajak komunikasi. Padahal etika dasar dalam komunikasi itu ada, salahkan kita yang menyampaikan informasi tersebut.

Berarti ketika orang ini kapasitas wawasannya sekian maka saya harus menggunakan strategi komunikasi yang berbeda. Kalian terlibat komunikasi yang mengharuskan strategi komunikasi yang berbeda, misalnya pagi hari ngomong dengan adik anda yang masih sekolah TK tentu beda dengan anda berbicara dengan adik anda yang sudah di SMA atau anda berbicara dengan kakak anda yang sudah mengambil magister, juga berbeda nanti ketika berbicara dengan orang tua Anda yang meskipun mungkin secara akademik mungkin berbeda tapi anda menempatkan rasa hormat ke mereka, jadi ada gaya bahasa yang akan berbeda. Belum lagi nanti kalau kalian keluar rumah bertemu dengan teman satu kampung yang sejak kecil berteman dengan Anda itu pun beda lagi nanti gaya komunikasinya. Nanti ketemu lagi dengan teman anda di kampus, ketemu dengan dosen, ketemu dengan teman setelah dari kampus ikut kajian yang lebih spesifik, contohnya itu kajian agama, kajian sosial, dan kajian keilmuan nanti lagi suasananya berbeda. Nanti malam ketemu pacarnya juga beda lagi bahasanya. Berarti dalam satu hari saja manusia itu akan terlibat dalam peristiwa komunikasi yang cukup kaya. 

Ketika tadi saya katakan di awal bahwa apakah kalian mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jangan pertanyaan itu diarahkan pada jawaban apakah setiap hari saya harus selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Itu yang tidak dalam satu hari saja kita terlibat pada peristiwa komunikasi yang beraneka macam tapi tidak menutup kemungkinan kita pada suatu hari itu bertemu dengan 1 situasi komunikasi yang mengharuskan kita untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Seharusnya saat berkomunikasi formal anda tidak bisa memenuhi itu, itu merupakan masalah dan tugas kita mengupdate kemampuan diri kita. Memperbaiki kemampuan kita agar kita siap dalam situasi komunikasi apapun. Ketika kita ada di warung kopi bertemu dengan orang-orang yang campur-campur itu, kita bisa masuk kesana. Dalam komunikasi dengan kemampuan yang kita miliki, nanti ketika kita bertemu dengan orang-orang di satu lingkup seminar akademik, kita bisa masuk berkomunikasi juga. Pesan intinya adalah komunikasi itu bagaimana apa yang ada dalam kepala kita pikiran kita perasaan kita itu dapat teraktualisasi dapat keluar dalam diri dari diri kita melalui media bahasa dan nanti ketika sudah keluar informasi itu dapat ditangkap secara sama oleh orang yang mendengarkan. Dan ketika saya ambil contoh kasus ketika anda kencan pertama tadi, anda bisa rasakan betapa bebannya betapa susahnya ketika anda mengalami situasi anda punya pikiran yang banyak, anda punya gejolak perasaan yang banyak, tapi Anda tidak mampu mengaktualkan itu ke dalam media komunikasi. Itu sakit, akan Anda rasakan sebagai suatu berkaitan dengan komunikasi. Itulah kenapa bahasa Indonesia juga dijadikan sebagai konten mata kuliah wajib yang harus diambil oleh seluruh mahasiswa selama di perguruan tinggi yang dijadikan sebagai tempat berkuliah, itu ada di bumi Indonesia maka mereka wajib mengambil mata kuliah bahasa Indonesia dan kewajiban ini didasarkan pada keberadaan bahasa Indonesia yang memang mau diambil atau tidak itu sebagai salah satu faktor yang membentuk identitas keindonesiaan kita. Kalau kita ngomong identitas, berarti itu berkaitan dengan kebanggaan. Kebanggaan berarti seberapa jauh anda menjadi bagian dari bangsa Indonesia seberapa jauh anda menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Melalui bahasa Indonesia kamu saya tanya misalnya Anda bangga dengan bahasa Indonesia bangga itu kalau ditanya apakah kalian cinta terhadap bahasa Indonesia jawabannya paling ya saya cinta mati, cinta saya itu tidak bisa saya gambarkan dengan kata-kata, cinta mati terhadap segala sesuatu yang berbau Indonesia. 

Sebagai ajang refleksi saja,jadi coba teman-teman refleksikan kira-kira seberapakah Anda atau kalian mencintai atau bangga menjadi bagian dari bahasa Indonesia? Saya berikan studi kasus misalnya kalian terlibat dalam praktek komunikasi antar bahasa, antar negara, kalian punya relasi punya teman dengan salah satu orang di negara yang bahasa aslinya bahasa Inggris di Scotland atau di Inggris atau di Amerika. Anda punya hubungan dengan mereka melalui sosial media lantas satu ketika teman Anda datang ke Surabaya menyapa anda, ingin bertemu dan ngobrol dengan Anda. Pertanyaannya, berapa persenkah potensi anda akan mengajak teman anda itu berbicara dengan bahasa Indonesia? Itu kayaknya Anda secara naluriah akan mengajak teman anda itu berbicara dengan bahasa Inggris karena ada pikiran bahwa bahasa Indonesia bukan bahasa internasional. Yang bahasa internasional itu adalah bahasa Inggris maka saya harus menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi. Oke, peristiwa itu terjadi di Surabaya, salah satu wilayah yang ada di Indonesia, negara kita. Logikanya, kalian yang datang ke Inggris mengunjungi teman-teman kalian itu bahasa yang dimiliki bahasa resmi negara yang bernama Indonesia negara Indonesia punya wilayah dari Surabaya itu menjadi salah satu wilayah yang masuk wilayah Indonesia ketika ada orang asing datang ke Indonesia berkomunikasi dengan Anda sebagai orang Indonesia tapi kita tidak menemukan bangsa Indonesia kita hanya menemukan bahasa asing kita hanya menemukan bahasa Inggris ketika kita pergi ke luar negeri pun kita tidak bertemu dengan bahasa Indonesia. Kita hanya bertemu dengan bahasa asing. Lalu kalau dikaitkan peristiwa ini dengan pertanyaan saya di awal, seberapakah Anda cinta bahasa Indonesia, apakah anda bangga dengan bahasa Indonesia. Merupakan kebanggaan itu pada praktek kehidupan yang nyata, ini kalau sekarang kan cinta butuh bukti. Bagaimana bukti kebanggaan Anda, kita terhadap bahasa Indonesia dalam praktik komunikasi yang terjadi lintas bangsa. Kalau kesimpulan saya saat ini sih, saya katakan kita masih minder dengan bangsa Indonesia. Kita merasa bahwa bahasa Indonesia itu bahasa yang levelnya ada di bawah bahasa Inggris. Ketika kita berbicara dalam konteks hubungan global baik itu kita berbicara di depan orang yang kita ajak ngobrol bahasa Indonesia sebenarnya, tapi kita yang orang itu bisa memaksa menggunakan bahasa asing. Mungkin untuk sedikit gambaran lagi untuk memprovokasi Anda, identitas itu sesuatu yang menjadi landasan dari masing-masing wilayah. Setiap wilayah mempunyai identitas, punya karakteristik dan seharusnya karakteristik itu menjadi hak wilayah tersebut dan orang luar yang datang ke wilayah itu yang harus menyesuaikan dengan karakteristik tempat itu. Sama halnya Anda datang ke negara asing, maka secara otomatis anda akan belajar beberapa bahasa dasar yang dibutuhkan untuk bisa berkomunikasi dengan orang lokal di sana karena dengan begitu Anda bisa lebih lancar dalam kehidupan. Tapi dalam kamus Indonesia, seringkali ketika orang asing datang ke negara kita, kita yang merendahkan diri kita sendiri untuk menggunakan komunikasi dengan cara orang asing itu. Ini kan kalau dalam dalam politik bahasa, posisi bahasa Indonesia kalah derajat dengan bahasa-bahasa lain di dunia. Kalau kita punya rumah gitu, kita punya rumah lalu ada ada teman-teman datang ke rumah Anda. Pasrahkan sih lama kesiangan gaya biasanya di rumah ya punya kebiasaan dalam memenuhi itu yang itu identitas anda, keluarga anda, karena ada tamu yang datang ke rumah Anda tapi Anda mungkin merasa malu dengan menu itu. Anda akhirnya keluar beli sate, beli ini, beli itu untuk memuliakan tamu. Itu tidak berarti saya mengatakan bahwa anda memuliakan tamu itu. Tapi ini pembeda antara memuliakan dengan kerendahan diri ini beda. Ketika kalian datang ke rumah kalian tadi itu biasanya adanya ini makan siang ya silakan, kamu enggak mau ya enggak apa-apa. 

Orang luar negeri kita harus bisa bahasa Indonesia. Setiap manusia ketika travelling ke luar wilayah yang bahasanya beda, dia akan berusaha belajar bahasa itu. Tolong jadikan sebagai refleksi bagi kalian. Sebenarnya apa sih level menggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara di luar negeri, anda tidak malu menggunakan bahasa Indonesia. Ketika ada di forum internasional, kita bisa melihat negara-negara yang tingkat kebanggaan terhadap bahasanya cukup tinggi, mereka tidak akan pernah berbicara di forum internasional menggunakan bahasa Inggris. Anda cek misalnya presiden Rusia Vladimir Putin dia ngomong di forum internasional pakai bahasa Rusia, presiden Cina ngomong di berbicara di forum internasional apa saja pakai bahasa Cina, mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe berbicara di forum internasional punya pakai bahasa bahasa Jepang, Raja Salman Arab Saudi pakai bahasa Arab, dan negara tertentu yang punya bahasa nasional tertentu. Dan ketika saya berbicara di depan Anda saya akan menunjukkan bahasa saya tapi dalam kasus Indonesia ini agak rumit dan aneh bin ajaib lagi terkadang kalau ada orang berbicara dalam forum internasional menggunakan bahasa Indonesia kita semua itu udah bisa bahasa Inggris itu bodoh itu itu goblok itu seolah-olah ada semacam kontruksi di kepala kita bahwa salah satu penanda kecerdasan itu adalah bahasa Inggris. Itu salah, kenapa itu menguasai bahasa Inggris tapi anda baca Anda banyak interaksi dalam satu akademiknya ini semacam kesalahan-kesalahan kesalahan pola pikir kesalahan paradigma yang menjadikan kita menempatkan bahasa Indonesia itu pada satu tingkatan yang lebih rendah daripada keberadaan bahasa Inggris dan lain-lain. Dengar teman-teman, kalau kalian pernah ingat bahwa ini identitas itu bukan sesuatu yang diberi bukan sesuatu yang tapi identitas itu sesuatu yang kita ciptakan. Kalau kita anggap bahwa ini sakit maka itu sudah menjadi paten nggak bisa kita tapi kalau ciptaan berarti kita bisa menciptakan suatu situasi agar kita menjadi bangga terhadap bangsa Indonesia. Kalau kau tidak percaya, kita ambil contoh misalnya, dalam kasus batik. Orang Indonesia ketika dulu di mana kita hanya memakai batik ketika dalam forum formal paling jauh ya sekolah dan kondangan, ke sekolah itu pakai batik terus nanti kalau ada acara kondangan diajak orang tua itu pakai batik juga dan ada kesan ketika itu bahwa anak muda tidak akan keren batik. Tapi ternyata, zaman berubah, wacana berganti, pikiran kita pakai batik mungkin kalau sekarang kalian datang ke luar negeri pakai batik juga ini adalah pakaian saya. Ini dapat memunculkan daya tarik orang lain untuk belajar bahasa Indonesia. Nanti kalau orang asing sudah punya daya tarik bangsa Indonesia maka keberadaan bahasa Indonesia akan menjadi bahasa yang memang melekat pada identitas Indonesia kita. Itu alasan kenapa bahasa indonesia dijadikan sebagai mata kuliah wajib yang harus diberikan kepada seluruh perguruan tinggi yang secara fisik bangunan yang ada di Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membangun Paradigma Kristiani Berdasar Etika Kristen

  MEMBANGUN PARADIGMA KRISTIANI BERDASAR ETIKA KRISTEN Paradigma adalah suatu cara pandang seseorang terhadap diri sendiri dan lingkungannya...